57
Rakyat.id -Mango sticky rice, atau khao niaow mamuang dalam bahasa Thailand, adalah dessert tradisional Thailand yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya Thailand.

Mango Sticky Rice
Asal-usulnya tidak tercatat secara pasti, tetapi hidangan ini diyakini muncul dari tradisi kuliner Thailand yang kaya akan penggunaan beras ketan dan buah-buahan tropis seperti mangga.Awal Mula dan Sejarah Singkat:
- Beras Ketan dalam Budaya Thailand: Beras ketan (sticky rice) adalah bahan pokok dalam masakan Thailand, terutama di wilayah utara dan timur laut (Isan). Beras ketan biasanya dikukus dan disajikan dengan berbagai hidangan, baik manis maupun gurih. Tradisi mengonsumsi beras ketan dengan santan sudah ada sejak lama dalam budaya Thailand.
- Kombinasi dengan Mangga: Mangga, yang tumbuh melimpah di iklim tropis Thailand, menjadi pelengkap alami untuk beras ketan yang manis dan lengket. Kombinasi beras ketan yang disiram santan manis dan mangga segar kemungkinan besar muncul secara organik di kalangan masyarakat Thailand sebagai cara untuk memanfaatkan hasil panen lokal. Mangga yang matang sempurna memberikan keseimbangan rasa manis dan asam yang menyegarkan.
- Perkembangan Popularitas: Mango sticky rice mulai dikenal luas di luar Thailand pada abad ke-20, seiring dengan meningkatnya popularitas kuliner Thailand di dunia. Restoran Thailand di berbagai negara memperkenalkan hidangan ini sebagai dessert khas, dan turis yang berkunjung ke Thailand turut mempopulerkannya. Kini, mango sticky rice menjadi salah satu ikon kuliner Thailand yang mendunia.
Komposisi Awal:
- Beras Ketan: Dikukus hingga teksturnya lengket dan lembut.
- Santan Manis: Santan dicampur gula dan sedikit garam, lalu disiramkan ke beras ketan untuk memberikan rasa gurih dan manis.
- Mangga: Biasanya menggunakan varietas mangga manis seperti nam dok mai atau okrong, yang diiris tipis dan disajikan di samping beras ketan.
- Taburan: Kadang ditambahkan kacang hijau goreng atau biji wijen sebagai pelengkap.
Hidangan ini awalnya merupakan makanan rumahan yang sederhana, disajikan saat musim mangga (biasanya April hingga Juni di Thailand). Kesederhanaan dan kelezatannya membuatnya menjadi favorit, baik di kalangan lokal maupun internasional.
Foto : [MoC]
——-
[Rakyat.id]