Sajak

Harapanku Untuk Tuan Corona

Manusia bertekuk lutut, menghitung kesalahan

Tak ada yang selamat diterjang epidemi corona

Kemiskinan terlihat dalam jurang kenyataan

Tak tenggelam ditendang tantangan

Ilmuwan, dokter, putar berotak cari keajaiban

Gubuk kemiskinan semakin terhimpit sesak

Kebersihan menjadi barang mahal, bau sampah tetap aromatik

Gaji harian meninggalkan kantong celana serta dompet bokek

Lusuh tersisa identitas kematian, entah kapan tunggu giliran

Apalagi akan kau rampas

Tak tersisa untuk dihempas

Tak terkenang karena kau terlalu ganas

Miris, halus tak terbalas

Tapi harapan tidak hangus

Dia ada menatap halus

Tersenyum manis

[fiq/RID]

Peace | Love | Unity | Respect

Berita Terkait

Load More Loading...Tidak ada Lagi artikel