Hello ! Pembaca rakyat.id, sekarang kita jalan-jalan menuju Kota Melaka, Malaysia. Semoga para pembaca suka.
Rasa Rindu merupakan sifat alami dari “Perjalanan” karena kemauan bergerak merupakan tindakan. Pernah dilakukan atau itu menjadi hal baru bagi kebutuhan jasmani serta ingatan.
Mengulangi kembali lantas mencari pandangan baru, di dalam pikiran akan terus terhimpit oleh warna, tempat , situasi perjalanan, gambar dan kondisi terkini. Semua peristiwa itu tidak akan terjadi ataupun tergantikan dalam sekejap waktu, pastinya banyak hal rindu lainnya, akan membuat memori perjalanan kita terasa lebih mempunyai makna.
Kota Malaka dengan berbagai macam garis cahaya, sejarah, pusat perdagangan internasional, tradisi, aneka makanan dari berbagai bangsa bisa dirasakan spesial karena mereka kesatuan dari kotanya. Peninggalan bersejarah menjadi kenangan bagi penghuni kota, menggambarkan sikap pribadinya masing-masing melalui cara hidupnya berinteraksi sosial. Tentunya juga meninggalkan kelam dan kini menjadi sumber rejeki bagi warga kotanya.
Ada ramuan yang tidak boleh dilupakan keberadaannya yaitu “ Kedai Kopi “ di antara proses perjalanan menggapai rindu. Pastinya akan bertemu campuran rasa lainnya terlebih dahulu. Karena pemicu proses terjadinya rindu adalah menyimpan sumber-sumber penting, obrolan, keramahtamahan , canda tawa serta kedekatan. Perkenalan, kritik, menu makanan, sejarah, ekonomi kemasyarakatan dan sepenggal bisnis dari warga lokal. Semuanya itu akan kita dapatkan dari perjalanan.
“ Hallo Selamat Pagi, anda datang ke kedai yang tepat, karena kedai ini sudah berjualan sejak tiga generasi”. Pasti anda akan menemukan tempat ini, kedai tokonya buka dari pagi sampai siang hari, ada tiga jenis makanan klasik berbeda tersajikan (Nasi, Mie, Roti). Pagi hari banyak warga lokal datang berkunjung untuk sarapan pagi dengan aneka menu khas, lalu ketika siang hari mereka kembali datang.
Para tokoh warga lokal kembali datang untuk sekedar minum kopi, makan siang serta menyapa pengunjung lainnya. Saya melihat ada keluarga datang, lalu seniman lokal memberikan bimbingan belajar melukis pada anak-anak. Kami berkenalan dengan para seniman tersebut, kalau mau mengenal kota Melaka bertanyalah pada mereka.
Sungai Malaka memberikan cerita, air yang selalu berbeda setiap harinya, pandangan terdepan di setiap waktunya, bagi para pengunjung merupakan pengalaman yang tak terhingga bisa berkunjung ke kota Melaka.. Ketika malam hari tiba, kami mencoba untuk naik boat tur agar bisa melihat sungai Malaka lebih jauh lagi.
Ternyata benar, banyak cahaya bersinar dari jembatan-jembatan yang kami lewati, rumah adat tradisional, wisatawan lokal serta manca negara sedang obrol duduk santai di tepi sungai ditemani alunan lagu. Membuat malam ini bertambah rindu. Kami menginap dekat sungai, mendapatkan balkon yang bisa melihat semua orang berlalu lalang, berada di sisi kanan maupun sebaliknya. Malam hari penuh senyuman sambil melambaikan tangan kepada setiap perahu, perlahan terdengar juru wisata menerangkan informasi pariwisata.
Ketika pagi hari datang, sungai Melaka memberikan karakter indah bagi para pengunjungnya, suara burung di jembatan, sinar matahari , beberapa orang berolahraga menyelusuri sungai, suasana mulai berbeda. Para seniman lukis mulai asik menggambar para pelancong yang ingin gambarnya di abadikan dekat sungai Malaka.
Bukit Melaka, Melaka River, Christ Church Melaka, Jonker Street, Melaka River Cruise , Benteng A Famousa, Red Square, Cheng Hoong Teng Temple, River Walk, Pecinan Melaka, The Royal Press, Kampung Morten, Air mancur Victoria dan Malacca fort.
Senang bisa bertemu dan obrol dengan warga lokal, makan bersama mereka, obrol berbagai macam dialek, sejarah, politik, kebudayaan lalu melihat karya seni para tokoh seniman. Segala macam peristiwa sudah terlewati, membuat karakter bersikap sendiri bagi masyarakatnya. Selama datang di Kota Melaka.
Tanpa berdebat, Kota Melaka memberikan pesona unik, tak cukup waktu hanya sebentar kalau kesana. Banyak keseruan cerita dari toko tradisional yang anda akan kunjungi. Memberikan kenangan tak terlupakan, kami akan kembali lagi kesana.
Penulis: [Moc]