Menu Masakan Kepala Babi dan Sinyal Demokrasi

Oleh rfq
0 Komentar

Buenas noches ! Pembaca Rakyat.id, semoga dalam keadaan baik selalu. Dalam kesempatan ini, belajar bersama dengan bahan bacaan “Menu Masakan Kepala Babi dan Sinyal Demokrasi”.

Sekitar meja, tangan-tangan dari berbagai latar belakang budaya memegang peralatan makan, melambangkan keragaman selera dan kebebasan memilih makanan. Latar belakangnya menggambarkan peta dunia samar-samar, menguatkan konsep bahwa masakan kepala babi adalah fenomena global yang mencerminkan kebebasan kuliner dan demokrasi rasa.

Banyak menu masakan kepala babi dari berbagai macam daerah dan negara, memberikan sinyal bahwa kekayaan kuliner, cita rasa dengan menggunakan bahan kepala babi merupakan masakan favorit bagi masyarakat luas. Sifat alamiah dari masakan ini menggunakan kombinasi “Daging, Lemak dan Kulit”. Tidak terpisahkan dari setiap elemen pentingnya mempunyai tiga hal untuk dipikir punya pikir secara lebih menyeluruh, mendalam dan mudah. Kesatuan kombinasi rasa daging pasti akan berbeda pada bagian “Kepala, Pipi, Telinga , akan menjadi lebih enak berasa dengan berbagai macam bumbu yang nantinya akan tercampur bersama. 

Menyambung sinyal demokrasi tersentuh dalam keramaian perbedaan pendapat, beraneka macam solusi, kritik, cara penyampaian masalah, dengan candaan ataupun terkadang marah karena emosional. Semua punya bobot lebih dalam berpendapat, berpikir di kepalanya masing-masing. Permasalahan dan isu bersama yang terdengar akan menjadi bahan diskusi untuk menghasilkan solusi, serta bagaimana kelak akan menjadi kesepakatan di masa depan. Oleh sebab itu diperlukan proses, kelengkapan perangkat demokrasi dan juga kebesaran berpikir para pelaku demokrasi. Terima kasih untuk semua hal, yang akhirnya akan membuat kekuatan demokrasi kerakyatan akan bertambah kuat, bersatu dan saling memahami kembali dari, oleh dan untuk.

Ketika pagi hari datang, seperti biasanya. Kami membuka pintu rumah, agar para pekerja bisa memulai kreativitasnya. Tiba – tiba suara motor berhenti di depan pagar, “ Selamat Pagi, Saya mau antar paket Pak !”. Lalu kami bertanya, “ Itu box berisi mangga, durian, rambutan” atau “kue bika ambon”, ucap kami. “ Maaf Pak ! Saya gak ngerti isinya apa”. Jelas pengantar paket.

Menjadi tidak lucu, kaget, penuh tanda tanya, ketika mendapatkan paket daging, lemak serta kulit berupa kepala babi tapi tidak dengan bumbu, resep menu masakan dan catatan pesan. Saya pikir ini merupakan pengiriman yang kurang baik, karena kalau ingin memberikan itu harus jelas, nama pengirim, untuk siapa dan pesannya apa. Pengiriman ini boleh saja, bebas mau apa saja tetapi kurang totalitas, tidak lengkap dengan maksud tujuannya ?. 

Karena apa, soalnya ketika bahan kiriman sudah sampai dan hasilnya setelah diolah itu enak, bisa dinikmati, sehat, kita akan mengundang kembali untuk berbagi hasil masakannya. Mungkin ada pembicaraan menarik, karena demokrasi itu menyenangkan. Kepala babi di setiap bagiannya mempunyai tekstur unik, maka oleh sebab itu menjadi lebih enak ketika di masak dengan penuh bahagia, pesta, pengingat peristiwa, sorak – sorai dan tentunya kebersamaan. Jangan lupa obrolan perbedaan di meja makan itu hal biasa.

Melupakan demokrasi itu tidak mudah, para rakyat pemegang kekuasaan mempunyai ingatan tersendiri, dengan kondisi masyarakat berbeda, unik, istimewa, berbudaya, peduli, kaya, miskin dan gagasan. Semua dalam dunia demokrasi, bebas berpendapat dan bertanggung jawab.

Bagaimana cara memasak kepala babi ?. Bisa masak secara tradisional ataupun modern, menghasilkan kenikmatan kekayaan rasa, aroma akan tercium lezat. Semua daging akan dicincang lalu dimasak dengan darah babi agar mendapatkan hasil rasa yang maksimal, khas serta kuat.

Tidak menjadi rahasia umum lagi, bahwa dalam berdemokrasi penuh dengan “bacot, lain pendapat, kreatif, solusi , ide, dan akhirnya duduk bersama saling berbagi untuk tujuan lebih baik. Ada juga pertikaian sampai mengeluarkan darah, hal ini juga berlaku dalam peristiwa demokrasi karena hal tersebut merupakan proses dari berbagai macam pilihan rasa kebebasan. Jadi kalau sudah berdemokrasi buat apa kembali lagi ke jaman ketidakbebasan.

 Kalau anda mau marah, ya marah saja, kalau mau senang ya tertawalah, kalau mau cemberut ya cemberut saja. Semuanya bebas – bebas saja menyikapi opini, permasalahan, pendapat, reaksi, ejekan , sindiran dan juga persahabatan.

Jangan melupakan RAMUAN bumbu utama, jahe, kunyit, bawang merah, bawang putih, andaliman, daun serai, lengkuas, daun jeruk, garam dan sedikit gula. Menjadi catatan dalam setiap masakan kepala babi , mempunyai bumbu racikan rasa masakan tersendiri yang berbeda dalam mengolah semua komponen tersebut menjadi satu bagian kenikmatan kuliner.

Tidak perlu perdebatan, harga kepala babi itu tidak murah, tergantung dari jenis babi , berat keseluruhan daging dan juga kondisi. Menu masakan kepala babi merupakan makanan yang tersaji dalam perayaan acara adat, sebagai makanan camilan dan juga makanan pendamping. Dari beragam macam menu makanan ini, menandakan kekayaan kuliner berbagai macam budaya, perbedaan bumbu rempah, pengolahan , penyajian untuk memaksimalkan rasa serta tekstur.  Aneka macam bumbu disesuaikan dengan selera lokal, mulai dari pedas, manis, hingga gurih.

Lalu bagaimana dengan DEMOKRASI secara GLOBAL, apakah tetap menjadi hak fundamental pada setiap individu. Kebebasan menyampaikan IDE, OPINI, INFORMASI ?.  Hak ini dilindungi oleh pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948) dan merupakan elemen kunci demokrasi.

Teringat quotes dari seorang Tokoh Filsuf dari Perancis – Voltaire (Penulis, Sejarawan dan Filsuf) : 

“ Ketika kebebasan berpendapat dibungkam, demokrasi perlahan-lahan mati”.

Semoga masyarakat mempunyai ketahanan untuk melewati segala tantangan yang signifikan akibat Politik Otoriter, Teknologi dan Polarisasi Sosial.

Dan juga seorang Tokoh Filsuf Inggris – John Stuart ( Ekonom Politik, Reformator ):

 “ Demokrasi adalah alat bagi rakyat untuk memastikan bahwa kekuasaan tetap berada di tangan mereka”.

Semoga Demokrasi selalu menjadi pilihan dalam hati masyarakat.

Penulis :[ Moc ]

BACA JUGA : keterbukaan-informasi-publik-komponen-penting-demokrasi/

———————————

[rakyat.id]

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website. Silahkan enable adblocker anda untuk tetapmendukung Suara Kami Tetap Independen