Sinar matahari menyapa pagi, membawa semangat baru.
Berjajar kursi pertunjukan merapat berbentuk setengah lingkaran .
Berkumpul , bersuara, bertepuk tangan, tawa, musik dan canda.
Udara pagi bertiup perlahan, segar menyentuh permukaan kulit. Dengan kopi pahit hangat berbau jahe tercium dari gelas penghangat.
Semuanya terasa nyaman, merasakan sinar matahari pertama di bulan Februari untuk berkumpul.
Tumbuhan besar menjadi landscape tropis, berdiri gagah berikan naungan rasa nyaman. Pohon -pohon hijau lainnya jadi latar panggung hutan kecil beriak ramai mengisi pagi hari.
Burung kecil berlompat dari dahan lain lihat kan aksinya agar terlihat pesonanya.Suara berbalas dengan kicauan, berbicara tentang hari.
Serangga kecil sibuk berdengung memberitakan acara besar, bertemu di persimpangan dengan semut hitam.
Tidak ada kata lelah, terus berputar membuat lingkaran.
Hari ini kami berkumpul,  kemudian kami berpencar, bercerita tentang kasih dan sayang. Lalu bercerita tentang apa saja. Kita berbagi kelompok warna, pensil serta kertas angka yang dipilih secara acak.
Derap langkah kaki bertambah banyak, terdengar mengisi ruang. Ini tanda keseruan akan dimulai, senyuman besar terselip bahagia. Siap berbagi dengan semua keluarga besar yang hadir.
Pendidikan berikan kejutan kesenangan, tak terlupakan dari masa ke masa. Pelita cahaya harapan bagi manusia merdeka. Membawa perjalanan, pengalaman untuk diceritakan, dituliskan pada selembar kertas lalu dibagikan dengan sepotong cerita.
Kebersamaan ini akan selalu hadir di setiap kenangan. Selamat hari kasih sayang untuk semua mahluk hidup.
Terima Kasih bagi waktu, kebijaksanaan, doa, kenyamanan dan cerita.
(Amphiteater – GSPI, 14/02)
Â